VIVAnews - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyimpulkan ledakan di Bone, Sulawesi Selatan, setara dengan 50 kilo ton bom TNT. Ukurannya diperkirakan mencapai sekitar 10 meter. Bagaimana bila meteor itu menghujam daratan.
"Kalau jatuh di darat, diperkirakan akan menimbulkan lubang menganga dengan diameter sekitar 15 meter," kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews, Selasa 27 Oktober 2009.
"Kalau jatuh di darat, diperkirakan akan menimbulkan lubang menganga dengan diameter sekitar 15 meter," kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews, Selasa 27 Oktober 2009.
Sebelumnya disampaikan, meteorit ukuran besar itu besarnya mencapai sekitar 10 meter. Saat jatuh, kecepatannya mencapai 73 ribu kilometer per jam.
Ledakan dahsyat itu terjadi saat meteor bergesekan dengan atmosfir dan sudah masuk ke arah bumi. Meteorit besar jenis asteroid itu jatuh ke perairan di Bone.
"Kalau pun benda itu jatuh ke daratan, sisa-sisanya meteornya masih besar ukurannya sekitar sembilan meteran," ujar peneliti yang akrab disapa Djamaluddin itu.
Djamaluddin mempertegas, kesimpulan itu berdasarkan hasil monitor dari 11 stasiun pemantau percobaan nuklir. Dari hasil pantauan, diketahui ada ledakan besar.
Seperti diketahui, ledakan benda langit itu terjadi sekitar pukul 11.00 Wita di Kabupaten Bone. Peristiwa itu memunculkan banyak spekulasi tentang sumber ledakan, yakni karena gempa, batu meteor, pesawat jatuh hingga pesawat Sukhoi yang sedang latihan rutin.
0 komentar:
Posting Komentar